Koranmiliter - Pasukan Berkuda Khusus TNI dari Detasemen Kavaleri Kuda (Denkavkud) yang bertugas sebagai pengawal Bendera Sang Merah Putih dan Naskah Proklamasi, kembali melaksanakan tugasnya sebagai pengawal Bendera Sang Merah Putih dan Naskah Proklamasi dalam Upacara Peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka.
Seperti yang disampaikan Komandan Detasemen Kavaleri Kuda (Dandenkavkud) Mayor Kav Rudi K., S.Sos.,M.Tr (Han), selaku Komandan Pelaksana Pengawalan Bendera Pusaka Merah Putih di Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Tugas pengawalan Bendera Sang Merah Putih oleh Pasukan Berkuda Khusus tahun ini melibatkan 18 ekor kuda pilihan yang sudah terlatih. Pasukan Berkuda Khusus bertugas mendampingi, menarik, dan mengawal Kereta Kencana Ki Jaga Raksa yang membawa petugas dan Paskibraka pembawa bendera duplikat Sang Merah Putih dan Naskah Proklamasi dari Monas ke Istana Merdeka.
“18 ekor kuda dari satuan kami terbagi menjadi 6 kuda pengawal depan, 6 kuda penarik kereta kencana, 6 kuda pengawal belakang sedangkan ntuk kereta kencana sendiri adalah milik Pemkab Purwakarta,” Jelas Mayor Kav Rudi.
Satuan Denkavkud merupakan satu-satunya Detasemen berkuda milik TNI AD berada di Pussenkav Kodiklatad. Salah satu tugasnya mendukung kegiatan protokoler di lingkungan TNI AD maupun saat upacara seperti saat ini.
"Usia Denkavkud sudah cukup lama, berdiri sejak tahun 1953. Kita tidak hanya melatih kuda namun juga saat ini telah mengembangbiakkan dan memelihara 237 ekor dari indukan kuda jenis Toro Breed (Australia) dan Lusitano (Spanyol),” jelasnya.
Biasanya Pasukan Berkuda Khusus dari Detasemen Kavaleri Kuda (Denkavkud) melibatkan kuda yang mayoritas kuda laki-laki dari jenis Toro Breed. Selain karena ukurannya yang besar, jenis ini juga lincah, serta terlatih mengikuti ritme langkah beriringan yang sama dan bisa beradaptasi di dalam suasana keramaian.
Senada dengan Rudi, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengamini bahwa kereta tersebut milik Pemerintah Kota Purwakarta yang saat ini dikhususkan untuk membawa bendera duplikat Sang Merah Putih dan Naskah Proklamasi saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI.
“Kereta ini diberi nama Ki Jaga Raksa, yang artinya Ki adalah sebutan untuk sebuah benda, Jaga artinya melindungi, dan Raksa artinya hati, Hatilah yang menjaga kehidupan manusia secara Filosofi, Ki Jaga Raksa itu tarekah mulangkeun diri anu leungit (upaya mengembalikan diri yang hilang),” jelas Dedi.
Saat mengarak bendera duplikat Sang Merah Putih dan Naskah Proklamasi, dibuka oleh Drumband GSCL Akmil, dan rombongan anak berbusana daerah, serta ditutup oleh rombongan berbusana pengawal dari Paspampres dan berbusana kerajaan/suku adat dari Kodam seluruh Indonesia. (Sbp)