Koranmiliter - Hari ini, Komando Pasukan Khusus berulang tahun ke-69. Dalam perjalanan sejarahnya, Berbagai prestasi telah ditorehkan kopassus hingga berhasil mengkukuhkan nya sebagai pasukan elit TNI yang disegani Dunia.
Beberapa operasi militer yang telah dilaksanakan Kopassus ialah penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), operasi pembebasan sandera di Mapenduma, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, dan lain-lain
Sejarah lahirnya Kopassus (Komando Pasukan Khusus) sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia, pada bulan Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan).
Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima Tentara Teritorium III Kolonel A.E. Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.
Operasi ini memang berhasil menumpas gerakan pemberontakan, namun dengan korban yang tidak sedikit dipihak TNI. Setelah dikaji ternyata dalam beberapa pertempuran, musuh dengan kekuatan yang relatif lebih kecil sering kali mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar.
Hal ini ternyata bukan hanya disebabkan semangat anggota pasukan musuh yang lebih tinggi atau perlengkapan yang lebih lengkap, namun juga taktik dan pengalaman tempur yang baik didukung kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.
Peristiwa inilah yang akhirnya mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk mempelopori pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimanapun beratnya. Namun cita-cita Letkol Slamet Riyadi tidak dapat diwujudkannya karena beliau gugur pada salah satu pertempuran. Cita-cita luhur ini kemudian dilanjutkan oleh Kolonel A.E Kawilarang.
Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/Inst/PDS/52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah KESATUAN KOMANDO TERITORIUM III yang merupakan cikal bakal “Korps Baret Merah”.
Sebagai Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochammad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan pernah bertempur dalam Perang Dunia II.
Dalam perjalanan selanjutnya satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama diantaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada tahun 1953, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1952, selanjutnya pada tahun 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dengan menambah kualifikasi Para kepada setiap prajuritnya.
Pada tahun 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (PUSPASSUS TNI AD), berikutnya pada tahun 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA). Pada Tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) sampai sekarang.
Setelah beberapa kali mengalami perubahan dalam organisasi, sesuai Surat Panglima TNI Nomor : B/563-08/05/06/SRU tanggal 23 Maret 2001, maka struktur organisasi Kopassus saat ini terdiri dari :
- Makopassus, berkedudukan di Cijantung. Sesanti Pataka Kopassus adalah “TRIBUANA CHANDRACA SATYA DHARMA”.
- Pusdiklatpassus, berkedudukan di Batujajar dengan sesanti Sempana “TRI YUDHA SAKTI”.
- Grup-1 Kopassus, berkedudukan di Serang dengan sesanti Dhuaja “EKA WASTU BALADIKA”.
- Grup-2 Kopassus, berkedudukan di Solo dengan sesanti Dhuaja “DWI DHARMA BIRAWA YUDHA”.
- Grup-3 Kopassus, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “CATUR KOTTAMAN WIRA NARACA BYUHA”.
- Satuan-81 Kopassus, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “SIAP SETIA BERANI".
Itulah sejarah panjang perjalanan Komando Pasukan Khusus. Dari awal pembentukan hingga saat ini. Dirgahayu Komando Pasukan Khusus yang ke - 69, Jayalah selalu. (Mnl)