KORANMILITER - Bencana alam banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua telah menelan 46 korban jiwa. Anggota TNI Kodam XVII/Cendrawasih bekerja dengan cepat untuk mengevakuasi korban selamat maupun yang sudah meninggal.
Kepala Penerang Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam rilis, Minggu (17/3) mengatakan, anggota TNI Yonif RK 751/ VJS berhasil menyelamatkan bayi berusia lima bulan yang terjebak di kolong rumah selama kurang lebih enam jam.
Bayi tersebut diselamatkan oleh Sertu Hanafi, Sertu Samsi, Prada yacob, Prada yusril dan Prada Syahril disaat posisi bayi itu terjepit kayu runtuhan rumah.
Dengan menggunakan dua buah gergaji untuk memotong kayu yang menjepit badan bayi tersebut, Prada Syahril yang dibantu rekannya berhasil menyelamatkan bayi malang tersebut
"Bayi malang tersebut berhasil diselamatkan selanjutkan dilarikan ke Puskemas Sentani menggunakan ambulans," terang Aidi.
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, sejak Sabtu malam telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengerahkan pasukan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membantu rakyat.
Satuan perbekalan dan angkutan Kodam (BekangDam) juga mendirikan posko bantuan dan dapur umum di Posko Gereja Marthen Luther, Lorong Salatiga , Distrik Sentani, kemudian satu posko pelayanan didirikan di Mako Yonif R 751/Wira Jaya Sakti.
Masing-masing dapur umum dilayani oleh 25 orang prajurit Bekang dengan kapasitas mampu melayani 1.000-3.500 orang. Meski diperkirakan jumlah pengungsi tidak mencapai jumlah tersebut, namun untuk efektifitas karena tempatnya terpencar, maka didirikan sekaligus dua unit dapur umum. (Mnl)