KORANMILITER - Buntut dari ultimatum yang dikeluarkan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Mulai tadi malam (26/2/2018) hingga pagi ini (27/2/2018) telah terjadi kontak senjata antara TNI dengan kelompok separatis TPNPB-OPM.
Dilansir dari akun facebook TPNPB (27/2), Mereka mengklaim telah melakukan serangan kepada pihak TNI dan polri. Serangan yang dilancarkan pihak TPNPB kepada pasukan gabungan TNI dan Polri, terjadi di perbatasan Distrik Yal dan Distrik Nitkuri.
Serangan tersebut dilancarkan pihak TPNPB-OPM pada pukul 11:20 WIT malam waktu setempat disamping gedung Sekolah Dasar (SD). Aksi penyerangan itu dipimpin langsung oleh Egianus Kagoya.
Akibat dari serangan tersebut, kontak senjata anrara TNI dan kelompok separatis pun tak dapat dihindarkan. kontak senjata berlangsung dari tadi malam hingga pagi ini (27/2).
Sebelumnya, tokoh kelompok separatis, Egianus Kogeya mengeluarkan ultimatum yang ditujukan kepada TNI untuk menurunkan bendera Indonesia dari perkampungan dan Warga Sipil Non Papua agar meninggalkan wilayah Kabupaten Nduga.
Dalam kontak senjata yang terjadi pada malam tadi (26/2) belum diketahui jumlah dari pihak TNI maupun TPNPB-OPM.
Tak lupa juga, Egianus Kagoya kembali memberikan peringatan kepada warga sipil non Papua dan Pos TNI Distrik Mbua.
“Komandan POS dan Anggota turunkan bendera merah putih dalam waktu dekat, dan warga sipil non Papua cepat tinggalkan wilayah Nduga, sebelum kami bertindak”, jelas Egianus Kagoya
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI maupun kepolisian. (Psr)