KORANMILITER - Seorang Prajurit TNI diduga bergabung dengan pemberontak, telah diamankan oleh Polisi Militer (POM) Kodam XII/Tanjungpura, pada Kamis (29/11). Oknum tersebut membawa sepucuk senjata organik laras panjang SS1 (senapan serbu) beserta dengan amunisinya dan empat magazine serta sebuah granat tangan di wilayah Pontianak.
Upaya pengamanan ini merupakan latihan 'Polisi Militer Terintegritas' oleh Polisi Militer Daerah XII/Tanjungpura, selaku Badan Pelaksana Kodam XII/Tpr yang memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan penegakan hukum dan tata-tertib militer di daerah operasi sesuai dengan fungsi kepolisian militer.
Dalam latihan ini, mulanya tersebar kabar kalau ada oknum Prajurit TNI yang memberontak. Setelah mendapat informasi itu, Danpomdam XII/Tpr, Kolonel Cpm Rinoso Budi Langsung memerintahkan anak buahnya agar menggelar razia di daerah jalan lintas Pontianak-Sungai Pinyuh untuk menutup gerak dan mencari oknum prajurit tersebut. Gelar razia personel maupun kendaraan dilaksanakan.
Hasilnya, didapati seorang pemuda sedang mengendarai sepeda motor milik oknum prajurit TNI yang menjadi buron. Pemuda tersebut langsung diamankan, guna memperoleh keterangan dan pengembangan penyidikan.
Dari keterangan pemuda itu bahwa oknum prajurit yang dicari berada di sebuah rumah persembunyian di wilayah Pontianak dan senjata milik satuan dibawa kabur ada bersamanya.
Tidak menunggu lama Satgas Pomdam XII/Tpr yang berkekuatan 25 personel langsung menyisir dan menyergap sasaran yang sudah dilakukan pengintaian sebelumnya.
Selanjutnya, oknum tersebut dibawa ke Mapomdam XII/Tpr guna dilakukan penyidikan lebih lanjut. Namun rombongan Satgas yang membawa tahanan mendapat gangguan. Dalam perjalanan mereka dihadang oleh simpatisan pemberontak dengan memblokade jalan. Tim Satgas mampu mengatasinya dengan penerobosan dan berhasil kembali ke Mapomdam XII/Tpr.
Latihan ini dilaksanakan di Mapomdam XII/Tpr dan Pontianak kompleks, Kamis (29/11). Latihan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan teknis Polisi Militer agar seluruh personel Pomdam mampu dan memahami pelaksanaan tugas fungsi Polisi Militer Terintregrasi sesuai bidang dan fungsinya dalam menjalankan tugas operasi militer.
Adapun materi yang dilatihkan bersifat dril teknis atau aplikasi lapangan. Diantaranya, pengamanan fisik, administrasi Lidpamfik, pencarian orang dan barang, razia Pomad, administrasi tentang razia Pomad, olah TKP (tempat kejadian perkara), gelar perkara, berkas perkara, proses pengurusan tahanan keadaan bahaya/Operasi Militer, pengawasan bermotor, pengendalian lalu lintas, dan mengatasi penghadangan.
Sebanyak 25 personel dari Corps Polisi Militer turut andil dalam pelaksanaan latihan yang digelar selama tiga hari tersebut. (SBP)